Etos Kerja Terhadap Disiplin Guru
rakyataktual.com Pendidikan karakter telah lama
menjadi issue pokok dalam dunia pendidikan Indonesia. Sejak beberapa
tahun belakangan, bahkan pendidikan karakter telah diintegrasikan
melewati proses pendidikan Hal ini terbukti dengan berlakunya
Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang memuat pendidikan karakter.
Konsekuensinya adalah proses pendidikan dalam pembelajaran di sekolah berorientasi pada pembentukan nilai-nilai karakter baik pada diri peserta didik.
A. Peran Pendidik Profesional
Sebagai pendidik profesional paling tidak guru memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Untuk melaksanakan komptensi tersebut, guru sebagai pendidik profesional sudah dibekali dengan kesejahteraan yang memadai melewati tunjangan sertifikasi. Implikasinya adalah bangkitnya kesadaran pendidik dalam meningkatkan etos kerja maupun disiplin yang bermuara pada penguatan program pendidikan karakter di sekolah.
B. Etos Kerja dan Disiplin Guru
Di sekolah, dalam tugas dan fungsinya sebagai pendidik profesional direalisasikan etos kerja guru bermakna semangat kerja guru-guru. Etos kerja guru terkait dengan pandangan para pendidik terhadap proses dan cara kerja sebagai pendidik. Dalam etos kerja pendidik terkandung suatu nilai semangat dan inspirasi guru dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk terhadap peserta didik.
1. Pandangan Terhadap Peserta Didik
Mendidik murid pada hakikatnya sama dengan mendidik anak sendiri. Hanya saja dimensi ruang dan waktu yang membedakannya. Dengan etos seperti ini guru akan tetap bergairah dan penuh inspirasi dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
2. Pandangan Terhadap Rekan Sejawat
Guru yang telah berpengalaman mau memberikan masukan pengetahuan dan pandangan kepada guru muda. Sebaliknya guru muda sudi bertanya dan menerima masukan yang diberikan oleh guru yang suda lama mengajar. Pandangan terhadap mitra sejawat seperti ini akan menumbuhkan semangat dan inspirasi dalam melaksanakan pekerjaan di sekolah.
3. Pandangan Terhadap Atasan
Di lembaga sekolah, atasan guru dikenal sebagai kepala sekolah. Sebetulnya konsep yang telah tertanam semenjak lama adalah kepala sekolah dikenal sebagai orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Tapi demikian bukan berarti kepala sekolah bisa bertindak sewenang-wenang terhadap guru. Mitra kerja untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah dilainkan sebaliknya kepala sekolah memandang guru bukan sebagai bawahan. Dengan demikian terjadi keharmonisan sehingga meningkatkan etos kerja guru maupun kepala sekoalh.
C. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Disiplin
Apa korelasi antara etos kerja dengan disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik? Tugas dilaksanakan oleh guru yang memiliki etos kerja tidak rendah akan berpengaruh terhadap disiplin dalam. Guru yang penuh semangat dan gembira akan melaksanakan tugasnya dengan baik. Disiplin dalam mengajar diterapkan berusaha untuk. Disiplin dalam mengajar diterapkan oleh etos kerja yang tinggi tak cuma mendorong guru secara kolektif. Lebih dari itu merupakan menerapkan disiplin terhadap administrasi pembelajaran. Dengan demikian pimpinan sekolah tak perlu repot mengingatkan guru untuk membuat dan mengumpulkan perangkat mengajar para guru.
D. Kesimpulan
Bangkitnya kesadaran bersama para guru dalam meningkatkan etos kerja dan disiplin akan bermuara pada kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan berkarakter karena dari sinilah awalnya keteladanan dan contoh untuk pendidikan karakter.
Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang memuat pendidikan karakter.
Konsekuensinya adalah proses pendidikan dalam pembelajaran di sekolah berorientasi pada pembentukan nilai-nilai karakter baik pada diri peserta didik.
A. Peran Pendidik Profesional
Sebagai pendidik profesional paling tidak guru memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Untuk melaksanakan komptensi tersebut, guru sebagai pendidik profesional sudah dibekali dengan kesejahteraan yang memadai melewati tunjangan sertifikasi. Implikasinya adalah bangkitnya kesadaran pendidik dalam meningkatkan etos kerja maupun disiplin yang bermuara pada penguatan program pendidikan karakter di sekolah.
B. Etos Kerja dan Disiplin Guru
Di sekolah, dalam tugas dan fungsinya sebagai pendidik profesional direalisasikan etos kerja guru bermakna semangat kerja guru-guru. Etos kerja guru terkait dengan pandangan para pendidik terhadap proses dan cara kerja sebagai pendidik. Dalam etos kerja pendidik terkandung suatu nilai semangat dan inspirasi guru dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk terhadap peserta didik.
1. Pandangan Terhadap Peserta Didik
Mendidik murid pada hakikatnya sama dengan mendidik anak sendiri. Hanya saja dimensi ruang dan waktu yang membedakannya. Dengan etos seperti ini guru akan tetap bergairah dan penuh inspirasi dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
2. Pandangan Terhadap Rekan Sejawat
Guru yang telah berpengalaman mau memberikan masukan pengetahuan dan pandangan kepada guru muda. Sebaliknya guru muda sudi bertanya dan menerima masukan yang diberikan oleh guru yang suda lama mengajar. Pandangan terhadap mitra sejawat seperti ini akan menumbuhkan semangat dan inspirasi dalam melaksanakan pekerjaan di sekolah.
3. Pandangan Terhadap Atasan
Di lembaga sekolah, atasan guru dikenal sebagai kepala sekolah. Sebetulnya konsep yang telah tertanam semenjak lama adalah kepala sekolah dikenal sebagai orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Tapi demikian bukan berarti kepala sekolah bisa bertindak sewenang-wenang terhadap guru. Mitra kerja untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah dilainkan sebaliknya kepala sekolah memandang guru bukan sebagai bawahan. Dengan demikian terjadi keharmonisan sehingga meningkatkan etos kerja guru maupun kepala sekoalh.
C. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Disiplin
Apa korelasi antara etos kerja dengan disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik? Tugas dilaksanakan oleh guru yang memiliki etos kerja tidak rendah akan berpengaruh terhadap disiplin dalam. Guru yang penuh semangat dan gembira akan melaksanakan tugasnya dengan baik. Disiplin dalam mengajar diterapkan berusaha untuk. Disiplin dalam mengajar diterapkan oleh etos kerja yang tinggi tak cuma mendorong guru secara kolektif. Lebih dari itu merupakan menerapkan disiplin terhadap administrasi pembelajaran. Dengan demikian pimpinan sekolah tak perlu repot mengingatkan guru untuk membuat dan mengumpulkan perangkat mengajar para guru.
D. Kesimpulan
Bangkitnya kesadaran bersama para guru dalam meningkatkan etos kerja dan disiplin akan bermuara pada kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan berkarakter karena dari sinilah awalnya keteladanan dan contoh untuk pendidikan karakter.
Komentar
Posting Komentar